Virus entrepreneur menjadi sebuah wabah yang sangat “menular” akhir-akhir ini, terbukti dengan semakin banyaknya generasi muda, khususnya para mahasiswa yang akhirnya memilih jalur sebagai seorang entrepreneur sebagai pilihan karir yang akan di jalaninya.
Pertumbuhan bisnis baru di berbagai bidang tumbuh dengan pesatnya, seiring dengan munculnya entrepreneur baru di kalangan mahasiswa . Tentunya fenomena ini menggembirakan di tengah-tengah masih banyaknya pengangguran di Negara kita serta minimnya lapangan kerja bagi para sarjana.
Merekalah para pengusaha muda baru yang akan mewarnai ekonomi Indonesia pada masa yang akan datang. Tentunya usaha baru yang masih pada stadium rintisan ini haruslah selalu di pupuk agar tumbuh subur menjadi usaha yang benar-benar dapat di andalkan.
Berkaca dari tumbuhnya bisnis yang baru memasuki fase rintisan diharapkan secara perlahan-lahan akan tumbuh menjadi usaha kecil yang kita kenal dengan UKM atau UMKM.
Meskipun Mereka akan memasuki fase untuk menjadi UKM terlebih dahulu dalam usahanya, dari sisi pengetahuan bisnis, pengetahuan teknis dan cara memperbesar usahanya mereka lebih siap , namun secara fase pertumbuhan usaha mereka akan sama-sama memasuki fase UKM yang memang sangat banyak di Negara kita.
Perbedaan mendasar jika di tinjau dari segi bekal kemampuan teknis atau manajemen, para pengusaha muda ini lebih adaptif dengan perkembangan teknologi maupun dinamika bisnis yang mereka geluti. Namun semuanya perlu pemahaman yang lebih dalam untuk mengetahui berbagai aspek pendukung yang dapat membantu meningkatkan usaha yang di jalankan, sehingga cita-cita mulia mereka sebagai pengusaha dapat terwujud.
Di dalam dunia bisnis, pemahaman teori teknis dan manajerial belumlah menjamin seseorang dapat berhasil dalam usahanya. Dalam berbisnis seseorang haruslah “terlibat” atau “nyebur” dalam menjalankan usaha dengan tantangan-tangangan yang sangat kompleks dengan dinamika yang selalu berubah setiap saat. Disinilah “Mental” sebagai pengusaha yang akan menentukan keberhasilan seseorang dalam usahanya.
Untuk bisa meraih kesuksesan di balik sebuah usaha tentunya kita tidak akan mampu bekerja sendiri. Harus ada Team yang siap membantu untuk mengeksekusi ide bisnis yang sudah di siapkan. Selain Team yang di bentuk, Anda juga membutuhkan mitra yang bisa di ajak untuk ikut berfikir, serta bersedia mendengarkan dan membantu Anda dalam melakukan proses eksplorasi ide maupun menemukan strategi baru dalam pengembangan usaha Anda.
Sering kali orang yang kita harapkan tersebut tidak di jumpai dalam lingkungan internal perusahaan Anda. Tentunya orang yang kita harapkan tersebut haruslah memiliki kompetensi di bidang usaha sebagai seorang entrepreneur yang mampu memahami dinamika yang terjadi dalam dunia usaha.
Pada posisi seperti ini, seorang pengusaha membutuhkan mitra yang memiliki kemampuan dalam membantu mengatasi hambatan, mengajak serta mengeksplore untuk berfikir kreatif, mitra dalam berbagi teknik-teknik praktis dalam usaha, sekaligus membangun sistem usaha yang komprehensif (menyeluruh). Mitra tersebut seringkali di sebut dengan istilah Coach atau Pelatih ataupun sering ada yang menyebut sebagai pendamping usaha (Business Coach).
Pada prinsipnya seorang Coach harus memiliki kapabilitas untuk menjadi mitra strategis bagi para bisnis owner ataupun entrepreneur dalam mendampingi perjalanan mengembangkan usahanya.
Berdasar definisi dari ICF (international Coach federation), definisi Coaching adalah :
Hubungan kemitraan dengan individu yang di bangun dalam suasana produktif dan kreatif untuk memaksimalkan potensi personal dan profesional dirinya.
Dalam dunia entrepreneurship, proses Coaching ini diartikan sebagai kemitraan antara Coach dan Entrepreneur/Pengusaha/Bisnis Owner yang di jalankan dalam suasana keterbukaan untuk menggali ide dan berbagi pengetahuan dengan tujuan untuk mengembangkan serta memaksimalkan potensi bisnis entrepreneur/Pengusaha/bisnis Owner.
Setidaknya ada 5 alasan seorang Coach dapat menjadi mitra bagi para bisnis owner atau para entrepreneur dalam menjalankan usaha mereka , yaitu sebagaimana berikut :
- Menguatkan mind set entreperenurial (kewirausahaan)
- Membuat perencanaan bisnis yang solid
- Memecahkan masalah bisnis, terutama aspek isu antar personal
- Mengatasi hambatan mental dan membuka perspektif baru dalam melihat peluang usaha.
- Membantu Para Bisnis Owner/ Pemilik Bisnis mengimplementasikan setiap planning yang telah disepakati serta melakukan monitoring terhadap setiap capaian progress dari rencana tersebut.
Berdasar pengalaman dalam melakukan Pendampingan bagi para pelaku usaha atau para pemilik usaha, mereka pada umumnya ingin mencapai 2 hal utama dalam usahanya. Kedua hal tersebut adalah usaha mengalami pertumbuhan secara terus menerus (profit and sustain) serta usaha dapat berjalan sendiri tanpa kehadiran sang pemilik usaha (business owner) dalam operasional sehari-hari atau di istilahkan usaha dapat berjalan dengan sendirinya (AUTO-PILOT). Bahkan seringkali kehadiran business Coach bukan hanya bertujuan dalam peningkatan bisnis, namun dapat membantu hidup dapat lebih bermakna serta berubah menjadi lebih baik.
Ingin memperoleh informasi lebih lanjut KLIK DISINI. Jika Anda ingin memperoleh free coaching selama 30 menit silahkan hubungi kami DISINI.