27 Jul 2016

4 Hal Yang Merupakan Syarat Untuk Menjadi Baker Profesional

Baker as Profession01

 

Dalam buku Professional Baking (2013), Wayne Gisslen  menjelaskan bahwa untuk menjadi seorang baker chef (boulanger) yang profesional, seseorang harus mempelajari berbagai keterampilan teknis yang berhubungan dengan penguasaan pembuatan produk rerotian. Penguasaan keterampilan tersebut merupakan prasyarat utama guna mencapai kesuksesan dalam meniti karier sebagai seorang baker.

Banner Promo crop (kontak)

Namun, ada hal penting lainnya yang menjadi penentu kesuksesan, yaitu kualitas pribadi (personal qualities) yang ditunjukkan oleh karakter pribadi seseorang. Beberapa karakter yang harus dimiliki untuk menjadi baker chef adalah sebagai berikut.

1. Kemauan yang kuat dalam bekerja (Eagerness to work).

Seorang baker profesional harus memiliki kemauan kerja yang kuat, baik secara mental maupun secara fisik. Alasannya, industri food service, baik di hotel, bakery, maupun kafe memiliki tuntutan kerja fisik yang panjang (lembur) dan juga tekanan untuk bekerja dengan cepat.

Seorang baker dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya, yaitu berpegang teguh pada pekerjaannya, bertanggung jawab, memahami seluk-beluk setiap aspek pekerjaan, dan selalu berkeinginan untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik bagi rekan kerja, atasan, dan juga pelanggan.

Dedikasi yang tinggi akan memudahkan seseorang untuk mau mencoba berbagai resep dan menu baru, memperbaiki cara bekerja (proses kerja), dan memiliki daya juang dalam bekerja dengan jadwal yang padat dan panjang.

2. Memiliki komitmen dalam belajar (Commitment to learn).

Dunia bakery merupakan dunia yang sangat dinamis dan selalu berhadapan dengan hal-hal yang baru. Etika tertinggi dalam dunia kerja ini adalah memiliki komitmen untuk selalu belajar dan tidak ada kata berhenti dalam belajar (long life learning).

Menjadi seorang professional baker mengharuskan seseorang untuk selalu belajar dengan cara membaca, mencoba (bereksperimen), melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, serta membangun jejaring dengan asosiasi bakery dan rekan profesi yang lain.

Selain itu, untuk mengasah keterampilan dalam membuat produk, seseorang harus mengikuti berbagai kompetisi, melakukan update dengan teknologi baking terbaru, mempelajari berbagai manajemen produksi atau manajemen dapur, dan berkontribusi dalam mengisi seminar serta workshop guna lebih mengasah keterampilan yang dimiliki.

3. Memiliki dedikasi dalam memberikan pelayanan.

Industri food service pada umumnya merupakan industri yang berhubungan dengan pelayanan dan keramahtamahan. Seorang baker memiliki tugas untuk memberikan pelayanan serta kenyamanan dan perasaan senang bagi para pelanggannya.

Sense untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan diwujudkan dengan mencari bahan baku dengan kualitas terbaik, yaitu raw material yang aman dikonsumsi, enak, dan sehat. Selain itu, baker juga harus menjaga proses produksi yang higienis, menjaga lingkungan kerja yang bersih, dan membangun kebersamaan serta rasa hormat dengan rekan kerja.

4. Memiliki rasa bangga akan profesi yang dipilih.

Rasa bangga akan profesi yang dipilih sebagai seorang baker dapat dibangun dengan cara memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan selalu dijaga dengan sikap kerja yang positif, bekerja dengan efisien, rapi, menjaga proses produksi yang aman (safety), dan selalu menjaga kualitas hasil kerja yang berkualitas tinggi.

Sayangnya di Indonesia pemahaman akan profesi Baker masih sangat rendah di kalangan para Industry Bakery sendiri.

Baker masih berkonotasi hanya sebagai Pembuat roti atau “Tukang Roti”, yang sering kali belum di hargai sebagai profesi yang prestisius. Untuk memahami apa profesi Baker dan perbedaannya dengan profesi Chef ikuti dalam buku “Pastrypreneur” .

Mumpung stok masih ada silahkan lihat di SINI

Berlangganan dan Download 3 E Book Bagus

Post advert

1
Hallo ! Ada yang bisa dibantu?
Powered by